BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Sistem, Sistem Informasi
Para ahli mendefenisikan sistem
masing-masing berbeda antara satu dengan yang lain, karena pendekatan
yang berbeda. Ada yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang
menekankan pada komponen atau elemennya. Tujuan perancangan sistem
secara umum adalah memberikan gambaran secara umum kepada pemakai
tentang sistem yang akan dikembangkan dan berfungsi untuk persiapan
tahap perancangan sistem secara terinci.
1. Sistem
Dalam mendefinisikan sistem terbagi
kepada kelompok yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekan pada
elemennya. Menurut Jogiyanto (2005), sistem adalah :
“Suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. Sedangkan suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus
dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan
bagaimana (how) mengerjakannya. Sedangkan pendekatan sistem lebih
menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem adalah
kumpulan dari beberapa elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu”
2. Pelaku Sistem
Analisis sistem bekerja dalam
pengembangan sistem dengan karakteristik personil yang bervariasi, ini
seringkali berubah secara dramatis baik jumlah ataupun tingkah laku dari
pekerjaan satu ke pekerjaan lain. Pelaku sistem terdiri dari tujuh
kelompok yaitu :
a. Pemakai
Pemakai adalah pelaku yang terpenting
karena sistem diciptakan untuk pemakai dan melalui komunikasi dengan
pemakailah sistem dibuat dan dirancang hingga mencapai bentuk akhir.
b. Manajemen
Umumnya terdiri dari tiga jenis manajemen
yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem
baru ditempatkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan
sistem itu sendiri dan manajemen umum terlibat dalam strategi
perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.
c. Pemeriksa
Ukuran kerumitan sistem yang dikerjakan
dan bentuk alami organisasi tempat sistem tersebut diimplementasikan
dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya diperiksa.
d. Penganalisa Sistem
Penganalisa Sistem berfungsi sebagai
penelusur arah sistem, sebagai inovator dalam pengembangan pemakai,
mediator dan sebagai pimpinan proyek.
e. Programmer
Setelah penganalisa sistem memberikan
hasil kerjanya dan kemudian diolah oleh pendesain sistem, maka
programmer dapat mulai bekerja. Karena itu programmer mulai bekerja
setelah penganalisa sistem selesai dengan pekerjaanya.
f. Personil Pengoperasian
Pelaku ini bertugas dan bertanggung jawab
di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan
perangkat lunak, pencetakan dan back-up.
3. Siklus Hidup Perancangan Sistem
untuk menganalisa sistem secara efektif,
kita membutuhkan lebih dari sekedar perangkat pemodelan, yaitu metode.
Berikut aktivitas pendesain secara terstruktur melengkapi 1.
a. Survey
Berfungsi untuk mengetahui kebutuhan
pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan
perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat
diterima dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala
sesuatu pada poin di atas
b. Analisa Sistem
Menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan
c. Desain
Mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai
2. Implementasi
Mempresentasikan hasil desain ke dalam pemrograman.
3. Uji Coba Desain
Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur
4. Testing Akhir
Menguji coba sistem secara keseluruhan
5. Deskripsi Prosedur
Pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengoperasian.
6. Instalasi
Aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup: serah terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian.
2 Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan
adalah hasil pengolahan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang
penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat
dirasakan dalam keputusan yang akan datang dan juga merupakan
pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan untuk menambah wawasan bagi
pemakainya guna mencapai suatu tujuan.
Informasi yang dihasilkan harus memenuhi kualitas informasi (quality of information) yang terdiri atas beberapa hal yaitu :
a. Keakuratan dan teruji kebenarannya
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa perhitungan maupun akibat gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak informasi tersebut.
b. Kesempurnaan informasi
Untuk mendukung faktor pertama diatas,
maka kesempurnaan informasi menjadi faktor penting, dimana disajikan
lengkap tanpa ada perubahan.
c. Tepat waktu
Informasi harus disajikan secara
tepat waktu, mengingat informasi akan menjadi dasar dalam pengambilan
keputusan. Keterlambatan informasi akan mengakibatkan kekeliruan dalam
pengambilan keputusan
d. Relevansi
Informasi memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut diterima oleh mereka yang membutuhkan informasi tersebut.
e. Mudah dan Murah
Biaya dan cara untuk memperoleh
informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri. Bila cara dan
biaya memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak
berminat untuk memperolehnya. Biaya mahal yang dimaksud disini jika
bobot informasi tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan.
Suatu informasi mempunyai
nilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Telah kita ketahui bahwa sistem informasi merupakan hal
yang penting bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Sistem informasi
merupakan
” Suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dengan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan”.
Kegunaan sistem informasi tergantung kepada :
- Tujuan sistem informasi penerima
- Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
- Waktu
- Ruang dan tempat
- Bentuk
- Sistematika (menggunakan hubungan kata-kata dengan arti yang jelas)
B. Pengertian Pengolahan Data
1. Pengertian Data
Menurut Kristanto (2004:4) data adalah:
“Sesuatu yang nyata, fakta mengenai objek yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian”.
Dari pengertian tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa data merupakan catatan nyata dari suatu obyek
seperti tempat, benda dan orang-orang yang benar-benar terjadi.
Data yang masih merupakan bahan
mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna, sehingga
dibutuhkan suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses
untuk menghasilkan suatu informasi.
2. Pengertian Pengolahan Data
Menurut Kristanto (2004:7) pengolahan data adalah:
“Waktu yang di gunakan untuk mengambarkan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”.
Dari pengertian tersebut maka dapat
disimpulakan bahwa pengolahan data adalah manipulasi dari data kedalam
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti berupa suatu informasi.
Semakin banyaknya data dan kompleknya aktivitas pengolahan data dalam
suatu organisasi baik itu organisasi besar maupun organisasi kecil maka
metode pengolahan data yang tepat sangat di butuhkan.
Salah satu metode untuk pengolahan data
adalah dengan media pengolahan data yang menggunakan komputer. Metode
pengolahan data seperti ini sangat di butuhkan oleh Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Propinsi Sumatera Barat khususnya pada bagian tata
usaha. Pengolahan datanya masih kurang optimal dalam hal menyajikan
informasi pemberian surat masuk dan surat keluar dan dalam penyajian
laporannya kadang-kadang terlambat serta kesulitan dalam pengolahan data
lainnya.
3. Tahapan-Tahapan Pengolahan Data
Adapun tahapan-tahapan proses yang dilakukan dalam pengolahan data menurut Kristanto (2004:10) adalah:
a. Input Data
Input data meliputi : mencatat atau
mengentrikan transaksi ke sebuah pengolahan data medium, melakukan
pengkodean transaksi data ke dalam bentuk lain dan menyimpan data atau
informasi untuk pengambilan keputusan.
b. Transformasi data yang terdiri dari:
1. Calculating
Merupakan operasi aritmatika terhadap data field yang dimasukkan.
2. Classifying data
Classifying data dikelompokkan ke dalam
group-group tertentu seperti mengkategorikan data ke dalam suatu group
berdasarkan karakteristik, kriteria dan keinginan.
3. Summarizing
Merupakan menjumlahkan atau mengakumulasikan data
c. Output
Merupakan proses menghasilkan output dari
hasil pengolahan data kealat output seperti monitor dan printer sebagai
informasi. Output data terdiri dari:
- Display Result
Display Result digunakan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan.
- Reproducing
Reproducing merupakan penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan.
- Telecummunicaitng
Telecommunicating merupakan penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi.
C. Pengantar Sistem Basis Data
1. Pengertian Basis Data
Basis data didefinisikan sebagai kumpulan
data yang disatukan di dalam suatu organisasi. Basis data merupakan
susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu
organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara
terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu, yaitu menggunakan
komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal sesuai yang
dibutuhkan pemakai.
Menurut Kristanto (2004:10) pengertian Basis Data (Database) adalah:
“Kumpulan fiel-file yang mempunyai
kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk satu
bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan instansi, dalam
batasan tertentu”.
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Basis Data (Database)
merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan atau disimpan komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
2. Database management System (DBMS)
Database Management System adalah kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program pengelolaannya.
Menurut Kadir (2003:17) pengertian DBMS adalah:”
Suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah
,menghapu emanipulasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan
efisien”.
1) Keuntungan Database management Sistem
a. Kepraktisan
Database Management System menggunakan media penyimpanan
sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi.
b. Kecepatan
Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat dari
pada manusia.
c. Kekinian
Informasi yang tersedia pada Database Management System akan bersifat mutakhir dan akurat setiap saat.
2) Komponen Utama Database management Sistem
Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu :
a. Perangkat Keras (hardware)
Perangkat keras berupa komputer dan bagian-bagian di dalamnya, seperti processor, memory dan harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan penyimpanan basis data.
b. Data
Data di dalam basis data mempunyai sifat terpadu/saling berkaitan dan berbagi/bisa dipakai oleh sejumlah pengguna.
c. Perangkat Lunak (software)
Perangkat lunak, dalam hal ini DBMS, berkedudukan antara basis data (data yang disimpan dalam harddisk) dan pengguna. Perangkat lunak inilah yang berperan melayani permintaan pengguna.
d. Pengguna (brainware)
Pemrograman aplikasi adalah orang yang
membuat program aplikasi yang menggunakan basis data. Program aplikasi
yang tertentu saja yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengguna
aplikasi adalah orang yang mengoperasikan program aplikasi yang dibuat
oleh pemrograman aplikasi.
3. Model Basis Data
Model basis data menyatakan hubungan
antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur
menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini.
Menurut Abdul Kadir (2003:22), model dasar yang paling umum ada 3 macam
yaitu :
a. Model Hirarkis
Model hirarkis biasanya disebut model
pohon karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola
hubungan orang tua dengan anak. Setiap simpulan menyatakan sekumpulan
medan. Contoh produk DBMS yang menggunakan Model Hirarkis adalah IMS (Information Management Sytem), yang dikembangkan oleh 2 perusahaan yaitu IBM dan Rockell International Corporation.
b. Model Jaringan
Model jaringan distandarisasikan pada tahun 1971 oleh Data Base Task Group/DBTG. Model ini juga disebut model CODASYL (Confrence on Data Systems Languages), karena DBTG adalah bagian dari CODASYL.
Model ini menyerupai model hirarkis
dengan perbedaan suatu simpul anak biasa memiliki lebih dari satu orang
tua. Oleh karena sifatnya yang demikian, model ini biasa menyatakan
hubungan 1:1 (satu orang tua punya satu anak) dan 1:M (satu orang tua
punya banyak anak) maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa
orang tua).
c. Model Relasional
Model Relasional merupakan model yang
paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna,
serta yang paling popular saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan table berdimensi dua, dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel
atau baris dan atribut. Relasi ini dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat menghilangkan kemubaziran data dan menggunakan kunci tamu untuk
berhubungan dengan relasi lain. Contoh produk DBMS yang menggunakan
model relasional adalah CAIDBMS/DB, dari Computer Associates International Inc.
4. Perancangan Basis Data
Proses perancangan data, terlepas dari masalah yang ditangani, dibagi menjadi tiga tahapan yaitu :
a. Perancangan Basis Data Secara Konseptual
Perancangan Basis Data Secara Konseptual merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat konsep.
b. Perancangan Basis Data Secara Logis
Perancangan basis data secara logis
merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke basis data yang
akan dipakai (model relasional, hirarkis atau jaringan).
c. Perancangan Basis Data Secara Fisis
Perancangan basis data secara fisis
merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat
logis menjadi basis data fisis yang tersimpan pada media penyimpanan
eksternal.
Perancangan basis data merupakan langkah
unruk menentukan basis data yang diterapkan dapat mewakili seluruh
kebutuhan pengguna. Penyusunan basis data ini berlandaskan kamus aliran
data yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya.
Tujuan pengurus surat adalah agar surat dapat dengan cepat dan cepat sampai kepada pengolahan.
1. Penggunaan kartu kendali sebagai pengganti kartu agenda
pengurus surat dapat diselenggarakan dengan menggunakan:
a. buku agenda
pencatat surat dengan buku agenda di
lakukan oleh kantor yang belum menerapkan kartu kendali. Pencatat surat
masuk dan surat keluar dapat di pisahkan dengan menggunakan buku agenda
surat masuk dan buku agenda surat keluar dan biasanya dibeda kan pula
tahunnya.
b. kartu kendali
pengurus surat dengan menggunakan
kartu kendali di sebut sistem kearsipan pola baru. Kartu kendali adalah
helai tipis berukuran 10 x 15 cm berisi kolom-kolom untuk mencatat surat
masuk dan surat keluar serta untuk mengendali surat tersebut. Kartu
kendali berfungsi sebagai pengganti buku agenda, yang mana penggunanya
dapat di tulis rangkap 2,rangkap 3 atau rangkap 4, sesuia dengan
kebutuhan masng-masing kantor.
Dalam rangka pengurus dan mengendalikan
surat dengan menggunakan kartu kendali, maka di pahami beberapa istilah
yang di gunakan yaitu:
a. Unit Kearsipan
Satuan kerja yang mempunyai tugas pokok
mengelola arsip. Unit kearsipan dapat terdiri dari : penerima surat,
pencatat surat, penggarah surat dan piñata/penyimpan surat.
b. Unit Pengolah
Satuan kerja yang melaksanakan salah satu fungsi organisasi.
c. Tata Usaha Unit Pengolah
Unsur unit pengolah yang selain melaksanakna tugas ketatausahaan, juga mengolah kearsipan di unitnya sendiri.
d. Pengolah Surat
Petugas atau pegawai yang berada pada unit pengolah dan bertugas mengolah/melaksanakan instruksi atau diposisi di atas surat
e. Lembar Diposisi Ialah
lembar untuk menuliskan diposisi atau instruksi atau putusan dan pendapat sebagai pengganti penulisan diposisi diatas surat.
f. Lembaran Pengantar Ialah
lembaran untuk menuliskan surat rutin dan
surat rahasia baik masuk maupun keluar sebagai pengganti buku ekspedisi
intern dan ekstern.
3. Pengertian Arsip
kata istilah arsip meliputi 3 pengertian yaitu:
- kumpulan naskah atau dokumen yang di simpan.
- Gedung atau ruang penyempanan naskah atau dokumen.
- Organisasi atau lembaga yang mengolah dan menyimpan kumpulan naskah atau kumpulan dokumen.
Berdasarkan fungsinya, maka arsip dapat di bedakan menjadi :
1. Arsip Dinamis
Adalah arsip yang dipergunakan dalam
perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau di
pergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara.
2. Arsip Statis
Adalah arsip yang tidak dipergunakan
secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan
pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi
negara.
Sedangkan arsip dinamis dapat di rincikan lagi menjadi :
-
Arsip aktif, yaitu yang masih diperguna terus menerus, bagi kelangsungan pekerjaan di lingkungan unit pengolahan dari satu organisasi/kantor.
- Arsip Inaktip, yaitu arsip yang tidak lagi di pergunakan secara terus menerus atau frekuensi penggunaannya sudah jarang atau hanya dipergunakan sebagai frekuensi saja.
3. Tujuan Arsip Dan Tugas Unit Kearsipan
Tujuan kearsipan secara umum dalah untuk
menjamin keselamatan bahan pertanggung jawaban nasioanal tentang rencana
pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk
menyediakan bahan pertanggaung jawaban tersebut bagi kegiatan
pemerintah.
E. Sekilas Tentang Pemograman Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah bahasa pemograman
yang berbeda dengan bahasa program Basic kovensional yang telah kita
kenal umumnya. Pada pemograman Visual Basic untuk merancang suatu
aplikasi project, terlebih dahulu kita harus memperkirakan format output yang kita perlukan.
Untuk selanjutnya diikuti dengan
penulisan kode-kode program sesuai dengan rancangan output yang kita
miliki. Konsep tersebut, dikenal dengan konsep top-down,
artinya alur merancang suatu aplikasi program dilakukan dengan membuat
outputnya terlebih dahulu kemudian baru menuliskan kode program. Segala
kegiatan merancang bentuk output serta penulisan kode program dan
proses program dapat diikuti dengan mudah dan jelas sehingga dikenal
dengan istilah pemrograman Visual atau Object Oriented Programming (OOP).
Merancang format output di Visual Basic
berbeda dengan bahasa basic biasa yang konvensional, karena Visual Basic
kita membentuk output dengan sekumpulan object, object-object
tersebut telah disediakan sabagai fasilitas tool di Visual Basic.
Kumpulan object tersebut dinamakan toolbox. Setiap object yang ada pada toolbox mempunyai
karakter dan perilaku khusus, karakter perilaku khusus yang ada
kemudian diistilahkan dengan control. Control ini bisa diatur dengan
menggunakan bantuan Window Properti. Selanjutnya object dengan control tersebut disusun, didesain pada media yang dinamakan form.
Integrated development enviroument
(IDE) adalah bidang kerja tempat kita bekerja untuk menghasilkan
program aplikasi. Pada IDE ini kita dapat menggunakan banyak tool yang
dapat kita ambil dengan mudah. Tampilan IDE Visual Basic 6.0 tampak pada
gambar 5. layar ini adalah lingkungan pengembangan aplikasi Visual
Basic yang nantinya akan digunakan untuk membuat program-program
aplikasi dengan Visual Basic. Layar Visual Basic hampir sama dengan
layar program-program aplikasi windows pada umumnya, terutama jika
pernah menggunakan bahasa pemograman visual lainnya, seperti Microsoft
Visual FoxPro, Microsoft Access dan lain sebagainya.
a. Menu Bar
Menu ini adalah menu utama yang
menampilkan perintah-perintah yang terdapat pada Visual Basic. Pada menu
bar ini terdapat file menu yang khas untuk software underwindows
seperti File, Edit, Program, dan seterusnya. Setiap title mempunyai item
menu masing-masing yang dikelompokkan berdasarkan title menu yang ada.
Diatas menu bar terdapat bagian yang disebut title bar.
b.Toolbar
Toolbar yaitu sekumpulan tombol yang berfungsi sebagai tombol cepat (Shortcut) untuk
menjalankan perintah dan mengendalikan lingkungan pemrograman Visual
Basic. Tombol-tombol ini merupakan perintah-perintah yang sering
digunakan dan terdapat pula pada menu Visual Basic.
c. Toolbox
Toolbox merupakan kumpulan object yang
digunakan untuk merancang sebuah output program. Karena masing-masing
object mempunyai sifat yang khas, dan dengan sifat yang khas tersebut
kita tinggal memberikan kontrolnya, sehingga menjadi aplikasi program
yang kita inginkan, maka object ini disebut juga dengan Control. Kita
bisa menambahkan control yang lain ke dalam toolbox jika diperlukan.
Penambahan control ini dimungkinkan jika ada beberapa fungsi atau object
yang diperlukan ternyata tidak ada dalam toolbox tersebut.
d. Form
Form adalah bahan pembuatan window. Kita
meletakkan kontrol pada form. Kontrol ini misalnya tombol, check box,
radio button, memo, label, panel, dan sebagainya. Pada form ini kita
bisa membuat aplikasi-aplikasi yang kita
inginkan
e. Window Properties
Window Properties digunakan untuk
mengatur properties sebuah object. Object yang ada ditampilkan pada
daftar object, sedangkan window properties terbagi atas dua kolom yaitu
kolom list properties dan kolom value properties.
f. Window Form Layout
Window ini digunakan untuk mengatur tata letak project form di layar monitor ketika project dijalankan.
g. Window code
Window Code adalah window tempat kita
menuliskan program. Pada window ini terdapat fasilitas editing yang
cukup lengkap. Jika kita melakukan klik ganda pada sebuah obyek yang
berupa kontrol atau form, maka window code ini akan langsung aktif dan
akan membawa cursor kita ketempat penulisan program yang terkait dengan
obyek tersebut. Tempat penulisan berada diantara kata Private Sub dan End Sub.
3. Kelebihan Visual Basic 6.0
Visual Basic memiliki kemampuan untuk
berintegrasi dengan seluruh aplikasi window, seperti Microsoft Word,
Excel, Acces dan lain sebagainya. Kemampuan yang hampir tidak terbatas,
Visual Basic dapat dipergunakan untuk semua jenis pemrograman. Dengan
Visual Basic dapat dibuat aplikasi program yang mirip dengan aplikasi
windows seperti Microsoft Word, Excel, Game, Multimedia, program
perhitungan dan sebagainya.
4. Kekurangan Visual Basic 6.0
Kekurangan dari Visual Basic yaitu masih
banyak dibantu oleh software lainnya, seperti pembuatan report (laporan)
hasil pengolahan data untuk dijadikan suatu informasi. Dalam menyiapkan
laporannya dapat dibantu dengan Crystal Report, misalnya dalam
merelasikan table. Banyaknya pemakai software tambahan dalam
melaksanakan pemrograman, dengan arti kata tidak cukup hanya menggunakan
standar yang disediakan.
Untuk memperbaiki dan mengembangkan web ini menjadi lebih baik, mari bersama - sama kita bangun, caranya? Apabila kamu menemukan link yang mati/sudah tidak berfungsi atau gambar yang sudah tidak muncul/expire, silahkan hubungi kami disini. Laporan anda sangat berpengaruh pada perkembangan blog ini.Tanks atas perhatiannya
GET UPDATE VIA EMAIL
Dapatkan kiriman artikel yang terbaru
Dari Kami langsung ke email anda!
Dari Kami langsung ke email anda!
0 komentar:
Posting Komentar